kutipan

"percayalah bahwa suatu keinginan akan terwujud karena adanya motivasi & obsesi"

Selamat Datang

Selamat datang di blog saya :))

Sabtu, 04 Desember 2010

SYIRIK

Syirik adalah menyamakan selain Allah dengan Allah pada perkara yang merupakan hak istimewa-Nya. Hak istimewa Allah seperti: Ibadah, mencipta, mengatur, memberi manfaat dan mudharat, membuat hukum dan syariat dan lain-lainnya.
Syirik ialah mempersekutukan sesuatu dengan Allah.
Ada tiga jenis syirik terhadap Allah:

1. Syirik Dalam Perbuatan Tuhan:

Iaitu beri'tikad bahwa di samping Allah, terdapat pencipta dan pengatur yang lain.
Sebagaimana yang diyakini sebahagian orang-orang sufi, bahawa Allah menguasakan sebahagian urusan kepada beberapa waliNya untuk mengaturnya. Suatu keyakinan, yang hingga orang-orang musyrik sebelum Islam pun tidak pernah mengatakannya. Bahkan ketika Al-Quran menanyakan siapa yang mengatur segala urusan, mereka menjawab: "Allah". Seperti ditegaskan dalam firmanNya yang bermaksud:

"Dan siapakah yang mengatur segala urusan? Mereka menjawab 'Allah'." (Yunus:31)

Dalam kitab "Al-Kaafii Firrad alal Wahabi" yang pengarangnya seorang sufi. Di antara isinya adalah, "Sesungguhnya Allah memiliki beberapa hamba yang bila mengatakan kepada sesuatu; Jadilah! Maka ia akan terjadi."

Sungguh dengan tegas Al-Quran mendustakan apa yang ia dakwahkan itu. Allah berfirman yang bermaksud:

"Sesungguhnya perintahNya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya, "Jadilah!" maka terjadilah ia." (Yaasiin: 82)

"Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah hak Allah." (Al-A'raaf: 54)


2. Syirik Dalam Ibadah dan Doa:

Iaitu disamping ia beribadah dan berdoa kepada Allah, ia beribadah dan berdoa pula kepada para nabi dan orang-orang shalih.

Seperti istighatsah (meminta pertolongan) kepada mereka, berdoa kepada mereka di saat kesempatan atau kelapangan. Ironinya, justeru hal ini banyak kita jumpai di kalangan umat Islam. Tentu, yang menanggung dosa terbesarnya adalah sebahagian syaikh (guru) yang mendukung perbuatan syirik ini dengan dalih tawassul.

Mereka menamakan perbuatan tersebut dengan selain nama yang sebenarnya. kerana
tawassul adalah memohon kepada Allah dengan perantara yang disyariatkan. Adapun apa yang mereka lakukan adalah memohon kepada selain Allah. Seperti ucapan mereka:

"Tolonglah kami wahai Rasulullah, wahai Jaelani, wahai Badawi ..."

Permohonan seperti di atas adalah ibadah kepada selain Allah, sebab ia merupakan doa (permohonan). Sedangkan Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud:

"Doa adalah ibadah." (HR. At-Tirmizi, ia berkata, hadis hasan shahih)

Di samping itu pertolongan tidak boleh dimohonkan kecuali kepada Allah semata. Allah berfirman yang bermaksud:

"Dan (Allah) membanyakkan harta dan anak-anakmu," (Nuh: 12)

Termasuk syirik dalam ibadah adalah "syirik hakimiyah". Iaitu jika sang hakim, penguasa atau rakyat meyakini bahawa hukum Allah tidak sesuai lagi untuk diterapkan, atau dia membolehkan diberlakukannya hukum selain hukum Allah.


3. Syirik Dalam Sifat:

Iaitu dengan menyifati sebahagian makhluk Allah, baik para nabi, wali atau lainnya dengan sifat-sifat yang khusus milik Allah. Mengetahui hal-hal yang ghaib, misalnya. Syirik semacam ini banyak terjadi di kalangan sufi dan orang-orang yang terpengaruh oleh mereka. Seperti ucapan Bushiri, ketika memuji Nabi SAW:

"Sesungguhnya, di antara pedermawananmu adalah dunia dan kekayaan yang ada di dalamnya Dan di antara ilmumu adalah ilmu Lauhul Mahfuzh dan Qalam.

Dari sinilah kemudian terjadi kesesatan para dajjal (pembohong) yang mendakwakan dirinya boleh melihat Rasulullah SAW dalam keadaan jaga. Lalu menurut pengakuan para dajjal itu mereka menanyakan kepada beliau tentang rahasia jiwa orang-orang yang bergaul dengannya. Para dajjal itu ingin menguasai sebahagian urusan manusia. Padahal Rasulullah SAW semasa hidupnya sahaja, tidak mengetahui hal-hal yang ghaib tersebut, sebagaimana ditegaskan oleh Al-Quran:

"Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan yang sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan." (Al-A'raaf: 188)

Jika semasa hidupnyapun beliau tidak mengetahui hal-hal yang ghaib, bagaimana mungkin beliau boleh mengetahuinya setelah beliau wafat dan berpindah ke haribaan Tuhan Yang Maha Tinggi? "Ketika Rasulullah SAW mendengar salah seorang budak wanita mengatakan, 'Dan di kalangan kita terdapat Nabi yang mengetahui apa yang terjadi besok hari.' Maka Rasulullah SAW berkata kepadanya yang bermaksud,

"Tinggalkan (ucapan) ini dan berkatalah dengan yang dahulunya (biasa) engkau ucapkan'." (HR Al-Bukhari)
Kepada para rasul itu, memang terkadang ditampakkan sebahagian masalah-masalah ghaib, sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah yang bermaksud:

"(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu, kecuali kepada rasul yang diredhaiNya." (Al-Jin: 26-27)




1. Syirik yang Terkait dengan Kekhususan Allah Ta’ala
a. Syirik di dalam Rububiyyah
Yaitu meyakini bahwa selain Allah mampu menciptakan, memberi rezeki, menghidupkan atau mematikan dan lainnya dari sifat-sifat rububiyyah.

b. Syirik di dalam Uluhiyyah
Yaitu meyakini bahwa selain Allah bisa memberikan madharat atau manfaat, memberikan syafaat tanpa izin Allah, dan lainnya yang termasuk sifat-sifat uluhiyyah.

c. Syirik di dalam Asma’ wa Sifat
Yaitu seorang meyakini bahwa sebagian makhluk Allah memiliki sifat-sifat khusus yang Allah ta’alla miliki, seperti mengetahui perkara gaib, dan sifat-sifat lainnya yang merupakan kekhususan Rabb kita yang Maha Suci.



2. Syirik Menurut Kadarnya
a. Syirik Akbar (besar)
Yaitu syirik dalam keyakinan, dan hal ini mengeluarkan pelakunya dari agama islam.
- Syirik dalam berdoa
Adalah merendahkan diri kepada selain Allah dengan tujuan untuk istighatsah dan isti’anah kepada selain-Nya.
- Syirik dalam niat, kehendak dan maksud
Adalah manakala melakukan ibadah tersebut semata-mata ingin dilihat orang atau untuk kepentingan dunia semata.
- Syirik dalam keta’atan
Yaitu menjadikan sesuatu sebagai pembuat syariat selain Allah Subhanahu wa Ta’ala atau menjadikan sesuatu sebagai sekutu bagi Allah dalam menjalankan syariat dan ridho atas hukum tersebut.
- Syirik dalam kecintaan
Adalah mengambil makhluk sebagai tandingan bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Menyetarakan kecintaan makhluk dengan Allah.

b. Syirik Ashghar (kecil)
Yaitu riya’, hal ini tidak mengeluarkan pelakunya dari agama islam, akan tetapi pelakunya wajib untuk bertaubat. Akan tetapi bukan hanya riya’ saja yang termasuk syirik Ashgar. Riya’ termasuk Syirik Ashghar namun tidak semua Syirik Ashghar hanya berupa riya’.

c. Syirik Khafi (tersembunyi)
Yaitu seorang beramal dikarenakan keberadaan orang lain, hal ini pun termasuk riya’, dan hal ini tidak mengeluarkan pelakunya dari agama islam sebagaimana anda ketahui, namun pelakunya wajib bertaubat.


3. Syirik Menurut Letak Terjadinya

a. Syirik I’tiqodi
Syirik yang berupa keyakinan, misalnya meyakini bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah menciptakan kita dan memberi rizki pada kita namun di sisi lain juga percaya bahwa dukun bisa mengubah takdir yang digariskan kepada kita. Hal ini termasuk Syirik Akbar yang mengeluarkan pelakunya dari agama islam, kita berlindung kepada Allah dari hal ini.

b. Syirik Amali
Yaitu setiap amalan fisik yang dinilai oleh syari’at islam sebagai sebuah kesyirikan, seperti menyembelih untuk selain Allah, dan bernazar untuk selain Allah dan lainnya.

c. Syirik Lafzhi
Yaitu setiap lafazh yang dihukumi oleh syari’at islam sebagai sebuah kesyirikan, seperti bersumpah dengan selain nama Allah, seperti perkataan sebagian orang, “Tidak ada bagiku kecuali Allah dan engkau”, dan “Aku bertawakal kepadamu”, “Kalau bukan karena Allah dan si fulan maka akan begini dan begitu”, dan lafazh-lafazh lainnya yang mengandung unsur kesyirikan.
Dengan mengetahui beberapa kategori syirik diatas dapat membantu kita untuk menghindarinya agar tidak terjatuh dalam kesyirikan dalam bentuk apapun dan cara bagaimana pun. Semoga kita semua bisa terhindar dari syirik tersebut di manapun dan kapan pun jua. Wallohu a’lam bishowab.

CONTOH-CONTOH SYIRIK KECIL

1. Riya' dan melakukan suatu perbuatan kerana makhluk:
Seperti seorang muslim yang beramal dan shalat kerana Allah, tetapi ia melakukan shalat dan amalnya dengan baik agar dipuji manusia. Allah swt berfirman yang bermaksud:
"Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhan-nya." (Al-Kahfi: 100)

Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud:
"Sesungguhnya yang paling aku khuatirkan atas kamu sekalian adalah syirik kecil, riya'. Pada hari Kiamat, ketika memberi balasan manusia atas perbuatannya, Allah berfirman, "Pergilah kalian kepada orang-orang yang kalian tujukan amalanmu kepada mereka di dunia. Lihatlah, apakah engkau dapati balasan di sisi mereka?" (HR. Ahmad, hadis shahih)

2. Bersumpah dengan nama selain Allah:
Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud:
"Barangsiapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka dia telah berbuat syirik." (HR. Ahmad, hadis shahih)

Boleh jadi bersumpah dengan nama selain Allah termasuk syirik besar. Iaitu jika orang yang bersumpah tersebut meyakini bahawa sang wali memiliki kemampuan untuk menimpakan bahaya atas dirinya, jika ia bersumpah dusta dengan namanya.

3. Syirik khafi:
Ibnu Abbas menafsirkan syirik khafi dengan ucapan seseorang kepada temannya, "Atas kehendak Allah dan atas kehendak kamu."

Termasuk syirik khafi adalah ucapan seseorang, "Seandainya bukan kerana Allah." Seperti riad, takabur, sombong, dan sebagainya tidak dihukum murtad.

CONTOH-CONTOH SYIRIK BESAR
Dalam masalah rubuubiyyah:

1. keyakinan bahwa ada yang mengatur alam semesta ini selain Allah. Misalnya: beranggapan bahwa roro kidul adalah penguasa laut selatan jawa. 

2. keyakinan bahwa selain Allah ada yang mengetahui ilmu gaib. Misalnya: meyakini bahwa ada orang-orang tertentu yang mengetahui tentang kejadian-kejadian di masa depan atau mengetahui keadaan nasib seseorang di masa yang akan datang. 

“Katakanlah: ‘Tidak ada satupun di langit dan di bumi yang mengetahui ilmu gaib kecuali hanya Allah’ ” (Terjemah surat An-Naml ayat ke 65) 

Adapun kabar yang disampaikan oleh Rasuulullah ‘alayhishshalaatu wassalaam tentang kejadian di masa depan maka itu adalah wahyu yang Allah wahyukan kepada Rasulullah ‘alayhishshalaatu wassalaam , dan Beliau ‘alayhishshalaatu wassalaam sendiri sama sekali tidak mengetahui ilmu gaib kecuali sebatas apa yang telah Allah kabarkan kepada beliau. Begitu pula para malaikat ataupun jin, mereka juga tidak mengetahui ilmu gaib. 

Adapun manusia yang mengaku mengetahui ilmu gaib dari para dukun, paranormal, orang-orang pintar, pesulap, ahli nujum, cenayang, tukang sihir, mbah atau apapun gelar mereka maka ini adalah dusta.
Mereka tidaklah mengetahui ilmu gaib sedikitpun. Mereka hanya mendapatkan berita dari para jin yang saling bekerjasama dengan cara bertumpukan sampai ke langit dunia untuk mencuri dengar pembicaraan para malaikat (pembicaraan para malaikat berupa pertanyaan sebagian malaikat kepada para malaikat yang lain tentang perkataan Allah yang baru saja Allah sampaikan ketika itu mengenai ketetapan suatu masalah yang akan terjadi di bumi). Kemudian atas kehendak Allah, adakalanya para jin itu berhasil mencuri dengar pembicaraan para malaikat dan menyampaikan kabar tersebut kepada para dukun. Namun berita itu sendiri telah banyak dicampuri kedustaan oleh para jin itu, kemudian dicampur lagi dengan banyak sekali kedustaan oleh para dukun tersebut. Jadi tidak perlu heran jika kadangkala para dukun itu benar.
Hal ini adalah sebagai ujian dari Allah kepada manusia. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa dan Maha Memiliki hikmah. Dan apa yang disampaikan ini adalah sebagaimana yang terdapat di dalam ĥadiits-ĥadiits yang shaĥiĥ dari Rasuulullah ‘alayhishshalaatu wassalaam riwayat Imam Al-Bukhaariy dan Imam Muslim . 

3. keyakinan bahwa selain Allah ada yang bisa mendatangkan bahaya dan memberikan manfaat dengan sendirinya, padahal tidaklah terjadi sesuatu apapun di alam semesta ini kecuali atas kehendak Allah.

4. meyakini bahwa selain Allah ada yang bisa menurunkan hujan.

5. meminta rezeki kepada selain Allah. Misalnya: seseorang mengatakan kepada jin: “duhai mbah berilah aku rezeki jika engkau mau”

BAHAYA SYIRIK

1. Syirik Ashghar (tidak mengeluarkan dari agama).
a. Merusak amal yang tercampur dengan syirik ashghar.
Dari Abu Hurairah radiallahu anhu marfu (yang terjemahannya): Allah berfirman: "Aku tidak butuh sekutu-sekutu dari kalian, barang siapa yang melakukan suatu amalan yang dia menyekutukan-Ku padanya selain Aku, maka Aku tinggalkan dia dan persekutuannya". (Riwayat Muslim, kitab az-Zuhud 2985, 46).
b. Terkena ancaman dari dalil-dalil tentang syirik, karena salaf menggunakan setiap dalil yang berkenaan dengan syirik akbar untuk syirik ashghar. (Lihat al-Madkhal, hal 124).
c. Termasuk dosa besar yang terbesar.

2. Syirik Akbar
a. Kezhaliman terbesar.
Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya): "Sesungguhnya syirik itu kezhaliman yang besar". (QS. Luqman: 13).
b. Menghancurkan seluruh amal.
Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya): "Sesungguhnya jika engkau berbuat syirik, niscaya hapuslah amalmu, dan benar-benar engkau termasuk orang yang rugi". (QS. Az-Zumar: 65).
c. Jika meninggal dalam keadaan syirik, maka tidak akan diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya):Sesungguhnya, Allah tidak akan mengampuni jika disekutukan, dan Dia akan mengampuni selain itu (syirik) bagi siapa yang (Dia) kehendaki. (QS. An-Nisa: 48, 116).
d. Pelakunya diharamkan masuk surga.
Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya): "Sesungguhnya barang siapa menyekutukan Allah, maka pasti Allah mengharamkan jannah baginya dan tempatnya adalah neraka, dan tidak ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun". (QS. Al-Maidah: 72).
e. Kekal di dalam neraka.
Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya): "Sesungguhnya orang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk". (QS. Al-Bayyinah: 6).
f. Syirik adalah dosa paling besar.
Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya): "Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu. Bagi siapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya". (QS. An-Nisa: 116).

g. Perkara pertama yang diharamkan oleh Allah.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman (yang terjemahannya): "Katakanlah: Rabbku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun ter-sembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menu-runkan hujjah untuk itu dan (meng-haram-kan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui". (QS. Al-Araaf: 33).
h. Dosa pertama yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Lihat Quran surah Al-Anaam: 151.
i. Pelakunya adalah orang-orang najis (kotor) akidahnya.
Allah Ta'ala berfirman (yang terjemahannya): "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis". (QS. At-Taubah: 28).


1. Istighatsah kepada orang-orang yang telah meninggal, berdoa kepada mereka dan bertaqarrub kepada mereka. Yang dimaksud dengan berdoa di sini adalah berdoa meminta sesuatu, dengan anggapan bahwa orang-orang yangg telah meninggal tersebut mempunyai karamah/kemuliaan yang tinggi. Padahal ALLAH SWT telah berfirman di Al Fatihah(1):5, bahwa hanya kepada ALLAH saja kita memohon pertolongan. Orang yang telah mati TIDAK BISA membantu, karena jelas-jelas dia sudah TIDAK PUNYA kemampuan APAPUN. Kondisi dia sendiri belum tentu bisa dia tolong, apalagi membantu orang lain.

2. Meminta syafa’at kepada orang mati. Ini serupa juga dg no 1, kita hanya boleh meminta syafa’at kepada ALLAH SWT. Dengan demikian, Rasululloh SAW memberikan syafa’at (bantuan) atas ijin ALLOH SWT. ‘Tugas’ kita memang banyak-banyak bershalawat kepada Rasulullah SAW, agar (atas ijin ALLAH SWT) beliau memberikan syafa’atnya kepada kita. Jangan sampai hal ini disalah artikan.

3. Menyembelih dan bernadzar atas nama kuburan, makam ataupun orang-orang mati. Meski terdengar menggelikan, namun masih ada umat Islam yg melakukan hal ini. Padahal Rasulullah SAW telah bersabda:“ALLAH melaknat orang yg menyembelih atas nama selain ALLAH”(HR Muslim). Untuk urusan nadzar, perhatikan firman ALLAH di Al Baqarah(2):270. Dinyatakan “Apa saja yg kamu nafkahkan atau apa saja yg kamu nadzarkan, maka sesungguhnya ALLAH mengetahuinya”. Dengan demikian hanya (sembelihan) kurban dan nadzar yg didasarkan ALLAH SWT saja yg digolongkan sebagai ibadah kepada-Nya. Selain dari niat tersebut, akan digolongkan sebagai syirik.

4. Thawaf di kuburan, mengusap-usap kuburan dan meminta berkah.

5. Memohon dan istighatsah kepada orang-orang yg masih hidup, namun tidak hadir di hadapan pemohon, dengan keyakinan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk memberi manfaat/pertolongan. Ini serupa dengan no 1, hanya kali ini permohonan ditujukan kepada orang-orang yg hidup.

6. Ghuluw (berlebih-lebihan) kepada orang2 shaleh atau para Nabi - dengan mensifati mereka dengan sebuah sifat ketuhanan, atau memberi mereka hak ubudiyah. Ini terjadi pada Nabi Isa. Kaum Nasrani, (muungkin) saking cintanya kepada Nabi Isa, akhirnya menggelari Nabi Isa dengan sifat-sifat Tuhan. Rasululloh SAW bersabda“Janganlah kalian terlalu berlebihan memuji aku seperti kaum Nasrani terlalu berlebihan memuji Isa, putra Maryam. Sesungguhnya aku hanyalah seorang hamba, maka katakanlah hamba ALLAH dan Rasul utusan-Nya.”(HR Bukhari)

7. Takut kepada para wali atau jin (rasa takut ini berupa rasa takut yg tersembunyi), seperti takut dikenai keburukan oleh seorang wali atau jin jika dia tidak melakukan hal-hal tertentu. Yg dimaksud rasa takut di sini adalah rasa takut yg menyerupai rasa takut kepada ALLAH SWT. Padahal kepada wali atau jin, tidaklah perlu hingga takut berlebihan, karena mereka juga makhluk ciptaan ALLAH SWT, yg segala sesuatunya ALLAH-lah yg berkuasa. Sebagai contoh, mungkin orang-orang NU yg terlalu mengagungkan Gus Dur, sehingga apapun yg dikatakan Gus Dur akan dikerjakan karena mereka beranggapan Gus Dur = wali, yg mesti selalu diikuti dan dilaksanakan ucapannya.

8. Menyimpan jimat yg berisi kesyirikan/mantera, atau menggantung Tamimah (jimat) dan Ruqyah (jampi-jampi) karena takut tertimpa musibah/bahaya, atau untuk melawan sihir pandangan mata dan kedengkian. Hal ini sudah jelas merupakan bentuk kesyirikan. Beberapa hadits yg terkait:
- “Sesungguhnya Ruqyah, Tamimah, dan Tiwalah (mantera) adalah kesyirikan.” (HR Ahmad, Abu Dawud)
- “Barangsiapa yg menggantung jimat maka dia telah syirik.”(HR Imam Ahmad)
- “Tidak mengapa melakukan ruqyah selama tidak mengandung kesyirikan.”(HR Muslim). Ruqyah di sini adalah permohonan bantuan selain kepada ALLAH SWT.

9. Bertanya kepada paranormal, dukun, tukang sihir, ramalan bintang, dan membenarkan mereka. Kesyirikan karena mempercayai mereka telah diucapkan Rasulullah SAW,“Barangsiapa yg mendatangi peramal atau dukun, kemudian dia membenarkan ucapannya, maka ia telah kafir dengan ajaran yg diturunkan kepada Muhammad SAW”(HR Bukhari-Musliim)

10. Mengalungkan sepotong kulit serigala atau menggantungnya di rumah, untuk mengusir jin. Dalilnya bisa dilihat di no 8.

11. Menyembelih di ambang pintu karena takut diganggu jin. Ini sebuah tindakan yang menggelikan, namun kenyataannya masih umat Islam ada yang melakukannya. Mereka menyembelih hewan kurban di tempat-tempat tertentu, karena takut gangguan jin. Ini jelas-jelas syirik… Dalilnya ada di no 3 dan no 7.

12. Mengaku mengetahui ilmu ghaib atau bisa melihat ke Lauh Mahfuzh. ALLAH SWT telah berfirman di Qur’an, An Naml(27):65,“Katakanlah: tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yg mengetahui perkara yg ghaib, KECUALI ALLAH SWT”. Dengan demikian jika ada orang-orang yang mengaku mengetahui hal ghaib, meskipun orang tersebut shaleh, rajin beribadah, dusta dusta…kita WAJIB MENOLAKNYA.!!!

13. Menyimak syair-syair (atau lagu) yg mengandung kesyirikan dan ridha (ikut) dg kesyirikan yg terkandung di dalamnya. Ada beberapa syair-syair dari para pujangga Arab yg mengandung kesyirikan, seperti Al Burdah karangan Al Bushari, yg terlalu ghuluw (berlebihan) terhadap Rasulullah SAW+Ahlul Bait+orang-orang shaleh. Di zaman sekarang mungkin lagu-lagu metal/hard rock, yg isinya menyembah/memuja selain kepada ALLAH termasuk dalam kriteria ini.

14. Mengklaim bahwa ALLAH berada di setiap tempat atau menyatu di dalam jiwa sebagian orang. Untuk hal ini, mungkin yg dimaksud adalah klaim yg pernah dilakukan Al Hallaj dan Syekh Siti Djenar.

Nah, sebaiknya kita lebih berhati-hati dalam bertindak, barangkali apa yg kita lakukan selama ini ternyata masuk ke dalam salah satu kategori di atas.

Perbuatan syirik menyebabkan kerosakan dan bahaya yang besar, baik dalam kehidupan peribadi mahupun masyarakat. Adapun kerosakan dan bahaya yang paling menonjol adalah:

1.
Syirik menghinakan eksistensi kemanusiaan:

Syirik menghinakan kemuliaan manusia, menurunkan darjat dan martabatnya. Sebab Allah menjadikan umat manusia sebagai khalifah di muka bumi. Allah memuliakannya, mengajarkannya seluruh nama-nama, lalu menundukkan baginya apa yang ada di langit dan di bumi semuanya. Allah menjadikannya penguasa di jagad raya ini.

Tetapi kemudian ia tidak mengetahui darjat dan martabat dirinya. Ia lalu menjadikan sebahagian dari makhluk Allah sebagai tuhan dan sesembahan. Ia tunduk dan menghinakan diri padanya.

Berbagai kehinaan tersebut, –hingga hari ini– amat banyak untuk disaksikan. Ratusan juta orang di India menyembah sapi yang diciptakan Allah buat manusia, agar mereka menggunakan haiwan itu untuk membantu meringankan pekerjaannya atau menyembelihnya untuk dimakan dagingnya.

Sebahagian umat Islam menginap dan tinggal di kuburan untuk meminta berbagai keperluan mereka. Padahal, orang-orang yang mati itu juga hamba Allah seperti mereka. Tidak boleh mendatangkan manfaat atau bahaya untuk mereka sendiri.

Al-Husain bin Ali misalnya, ia tidak boleh menyelamatkan dirinya dari pembunuhan. Lalu bagaimana mungkin kemudian ia boleh menolak bahaya yang menimpa orang lain dan mendatangkan manfaat kepadanya?

Orang-orang yang meninggal itu justeru amat memperlukan doa dari orang-orang yang masih hidup. Kita mendoakan mereka, tidak berdoa dan memohon kepadanya, sebagai sesembahan selain Allah. Allah berfirman yang bermaksud:

"Dan berhala-berhala yang mereka seru selain Allah, tidak dapat membuat sesuatu apapun, sedang berhala-berhala itu (sendiri) dibuat orang. (Berhala-berhala) itu benda mati, tidak hidup, dan berhala-berhala itu tidak mengetahui, bilakah penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan." (An-Nahl: 20-21)

"Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh." (Al-Hajj: 31)







2. Syirik adalah sarang khurafat dan kebatilan:
Sebab orang yang mempercayai adanya sesuatu yang boleh memberi pengaruh selain Allah di alam ini, baik berupa bintang, jin, arwah atau hantu bererti menjadikan akalnya siap menerima segala macam khurafat (takhayul), serta mempercayai para dajjal (pendusta).

kerana itu, dalam sebuah masyarakat yang akrab dengan kemusyrikan, "barang dagangan" dukun, tukang nujum, ahli sihir dan semacamnya menjadi laku keras. Sebab mereka mendakwakan dirinya boleh mengetahui ilmu ghaib, yang sesungguhnya tak seorang pun mengetahuinya kecuali Allah. Di samping itu, dalam masyarakat semacam ini, mereka sudah tak mengindahkan lagi ikhtiar dan mencari sebab, serta meremehkan sunnah kauniyah (hukum alam).

3. Syirik adalah kezaliman yang sangat besar:

Iaitu zalim terhadap hakikat. Sebab hakikat yang paling agung adalah "Tidak ada Tuhan (yang berhak di sembah) selain Allah", Tidak ada Rabb (pengatur) selain Allah, tidak ada Penguasa selainNya.

Adapun orang-orang yang musyrik, mereka mengambil selain Allah sebagai Tuhan, serta mengambil selainNya sebagai penguasa. Syirik merupakan kezaliman dan penganiayaan terhadap diri sendiri. Sebab seorang musyrik menjadikan dirinya sebagai hamba bagi makhluk sesamanya, bahkan mungkin lebih rendah dari dirinya. Padahal Allah menjadikannya sebagai makhluk yang merdeka.

Syirik juga merupakan penganiayaan terhadap orang lain, sebab orang yang disekutukan dengan Allah telah ia aniaya, lantaran ia memberikan hak padanya, apa yang sebenarnya bukan miliknya.

4. Syirik sumber dari segala ketakutan dan kecemasan:

Orang yang akalnya menerima berbagai macam khurafat dan mempercayai kebatilan akan diliputi ketakutan dari berbagai arah. Sebab ia menyandarkan dirinya pada banyak tuhan. Padahal tuhan-tuhan itu lemah dan tak kuasa memberi manfaat atau menolak bahaya bagi dirinya.

kerana itu, dalam sebuah masyarakat yang akrab dengan kemusyrikan, putus asa dan ketakutan tanpa sebab adalah sesuatu hal yang lumrah dan banyak terjadi. Allah berfirman yang bermaksud:

"Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut, disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka ialah Neraka, dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zalim." (Ali Imran: 151)





5. Syirik membuat orang malas melakukan pekerjaan yang bermanfaat:

Sebab syirik mengajarkan kepada para pengikutnya untuk mengandalkan para perantara, sehingga mereka meninggalkan amal shalih. Sebaliknya mereka melakukan perbuatan dosa, dengan i'tiqad bahawa mereka akan memberinya syafa'at (pertolongan) di sisi Allah. Dan inilah yang merupakan kepercayaan orang-orang Arab jahiliyah sebelum kedatangan Islam. Allah berfirman tentang mereka yang bermaksud:

"Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata, 'Mereka itu adalah pemberi syafaat kepada kami di sisi Allah.'Katakanlah, 'Apakah kamu mengkhabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahuiNya baik di langit dan tidak (pula) di bumi.' Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan (itu)." (Yunus: 18)

Orang-orang Kristian yang melakukan berbagai macam kemungkaran juga mempercayai bahawa Al-Masih telah menghapus dosa-dosa mereka, ketika ia disalib. Demikian menurut anggapan mereka.

Demikian pula sebahagian umat Islam, mereka meninggalkan berbagai kewajipan, melakukan ragam perbuatan haram, tetapi mereka tetap mengandalkan syafaat Rasul mereka agar dapat masuk Syurga. Padahal Rasulullah SAW telah bersabda kepada puterinya sendiri yang bermaksud:

"Wahai Fatimah binti Muhammad, mintalah dari hartaku sekehendakmu, (tetapi) aku tidak bermanfaat sedikitpun bagimu di sisi Allah." (HR. Al-Bukhari)

6. Syirik menyebabkan abadi di dalam Neraka:

Syirik menyebabkan kesia-siaan dan kehampaan di dunia. Sedang di akhirat, menyebabkan pelakunya abadi di dalam Neraka. Allah berfirman yang bermaksud:

"Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah maka pasti Allah mengharamkan kepadanya Syurga, dan tempatnya ialah Neraka, Tidaklah bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun." (Al-Maa'idah: 82)

Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud:

"Barangsiapa meninggal sedang ia berdoa (memohon) kepada selain Allah sebagai tandingan (sekutu), nescaya ia masuk Neraka." (HR. Al-Bukhari)






7. Syirik memecah belah umat:

Allah swt berfirman yang bermaksud:
"Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, iaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka." (Ar-Ruum: 31-32)

KESIMPULAN:

Semua perbahasan di atas, memberikan kejelasan kepada kita bahawa syirik adalah sebesar-besar perkara yang wajib kita menjaga diri daripadanya. Kita harus bersih dari perbuatan syirik. Takut jika kita terjerumus ke dalamnya, kerana ia adalah dosa yang paling besar. Di samping itu, syirik juga boleh menghapuskan pahala amal shalih yang ia lakukan. Bahkan amalan yang terkadang bermanfaat untuk kepentingan umat dan kemanusiaan.

Allah swt berfirman yang bermaksud:
"Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan."
(Al-Furqaan: 23)

Siip? LIKE :)

Tidak ada komentar:

Copy Right @ Semua yang di tulis di atas adalah hak milik Ali Supratman :)